Batik Lampung

Apa yang kamu ingat ketika berkunjung dan menapakkan kaki di Lampung?

Pantai? Kopi? Gajah? Kotanya? atau seni kerajinan tangannya?

Eits, ngomongin soal Bandar Lampung, belum lengkap rasanya kalau kita tidak membahas beberapa hal membanggakan yang diraih oleh provinsi ini di kancah Nasional maupun Internasional.

Yups, sebagai daerah yang padat penduduk dan dikelilingi oleh lautan di tiga penjuru, Lampung menjelma sebagai wilayah yang padat untuk berdagang.

Tak sedikit orang Jawa bahkan memilih bermigrasi dan menetap di Lampung karena kondisi lahan dan tanahnya yang dirasa memberikan sejumlah keuntungan.

Perkembangan yang begitu melesat tersebutlah yang memicu sejumlah pedagang memasuki kota ini dengan membawa beragam pengaruh.

Seperti misalnya memberikan inspirasi atas munculnya batik Lampung yang kini dijadikan kain dasar seragam PNS dengan motif-motif sembaginya.

Agar lebih jelas lagi, kami membahas bermacam-macam batik khas Lampung lengkap disertai gambar HD dan penjelasannya supaya bisa menambah wawasan kamu.

Batik Lampung dan Filosofi serta Sejarahnya

1. Batik Tapis Lampung

batik di lampung
sumber foto: medium.com
batik daerah lampung
sumber foto: Bukalapak
batik lampung modern pria
sumber foto: my purple world/as tagged
kain batik khas lampung
sumber foto: Bukalapak
motif batik lampung sederhana
sumber foto: Bukalapak
batik keris lampung
sumber foto: Bukalapak
batik lampung dan penjelasan nya
sumber foto: Bukalapak
batik lampung rahmat
sumber foto: Bukalapak
celana batik lampung
sumber foto: Bukalapak
foto batik lampung
sumber foto: Bukalapak
motif batik lampung dan maknanya
sumber foto: Bukalapak

Keberadaan batik tapis Lampung diperkirakan sudah diketahui sejak zaman Hindu kuno atau sekitar abad kedua belas atau ketiga belas. Bahkan beberapa orang mengatakan jika batik ini sudah ada seja zaman pra sejarah.

Akibat adanya pengaruh besar dari kebudayaan Hindu, maka dalam proses pembuatan ragam hias ini, tentu memberikan pengaruh pada nilai serta makna simbolik di dalamnya.

Hal ini makin dipertegas dengan adanya unsur ornamen flora dan fauna khas Indonesia yang begitu lekat dengan kehidupan spiritual serta kepercayaan masyarakat Hindu.

Tidak hanya Hindu, batik tapis juga bercampur dengan kebudayaan agama Budha dan Islam yang mulai masuk pada abad ke-15, sehingga mampu memperkaya beberapa ornamen ragam hias di bidang kainnya.

Kendati begitu, keberadaan unsur atau ornamen baru tak serta merta menghilangkan unsur lama atau lawasan, yang mana ketiganya membaur satu.

Kemudian pada tahun ’70-an, batik ini mulai dikembangkan oleh seorang Budayawan Lampung bernama Andrean Sangaji.

Batik tapis biasanya dibuat dan dipakai oleh para wanita.

Dulu saat masih awal mula berkembang, batik ini dianggap sakral sehingga kepentingannya adalah untuk kegiatan adat. Namun sekarang, hasil kerajinan tangan ini pun menjadi oleh-oleh atau juga kain khas yang sejalan dengan kehidupan masyarakatnya.

2. Batik Motif Pohon Hayat

batik gamolan lampung
sumber foto: Pinterest

Bentuk ornamen atau ragam hias pohon hayat adalah perwujudan sebagai bentuk keyakinan yang sifatnya universal dan artinya kepercayaan tersebut berkiblat pada beberapa agama seperti Hindu, Islam, Budha, Khatolik, Kristen dan lainnya.

Pohon hayat sendiri termasuk batik asal lampung yang melambangkan persatuan dan KeTuhanan yang Maha Esa sebagai pencipta alam mesta.

3. Motif Gajah dan Kapal

batik lampung pohon hayat
sumber foto: Bukalapak
jahit batik lampung
sumber foto: Bukalapak
gambar batik lampung
sumber foto: Bukalapak
ninda batik lampung
sumber foto: pinterest
batik lampung simple
sumber foto: medium.com
batik pns lampung
sumber foto: Bukalapak
batik air ke lampung terminal berapa
sumber foto: Bukalapak

Kapal merupakan moda transportasi yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Lampung.

Hal ini sebabkan oleh adanya perbatasan propinsi Lampung di bagian barat, selatan, dan timur yang diisi oleh perairan laut.

Selain itu, banyak titik sungai besar di Provinsi Lampung, sehingga tak sedikit kapal atau perahu yang melintasi wilayah perairan tersebut karena memang diguanakn sebagai sarana transportasi demi menunjang aktivitas sehari-hari, baik sosial maupun perdagangan.

Motif Kapal sendiri mengandung filosofi yang mendalam, yakni lambang keselarasan, keseimbangan, dan simbiosis antara kehidupan manusia dengan alam di sekitarnya.

Ditambah lagi penampakan kapal erat kaitannya dengan wilayah perairan Indonesia, yang mana merupakan negara kepulauan dengan dikelilingi oleh lautan sehingga disebut sebagai negara maritim.

Berdasarkan kegunaannya, motif Kapal ada beberapa jenis seperti tampan atau nampan, Pelepai, dan Tatibin.

Namun yang paling sering kita lihat adalah ragam hias fauna yang terkenal dari Lampung, yakni gajah yang berdiri pada dek kapal bagian tengah sebagai hewan prestisius.

4. Batik Sembagi

contoh batik lampung yang mudah digambar
sumber foto: shelycious.blogspot.com
festival batik lampung 2019
sumber foto: BLANJA.com
batik modern lampung
sumber foto: pinterest
sejarah batik siger lampung
sumber foto: Bukalapak
kain batik khas lampung
sumber foto: Bukalapak

 

Batik motif sembagi merupakan warisan budaya yang kini dijadikan simbol dan ikon khas provinsi Bandar Lampung.

Motif ini pertama kali diperkenalkan dan diluncurkan oleh Aan Ibrahim pada tahun 1999.

Saat itu, Aan merasakan kegundahan serta kegalauannya dalam keseberagaman batik Lampung yang ia rasa kurang tampak ciri khasnya.

Akhirnya, dalam satu dekade berjalan, ia mampu membuat serta mempopulerkan motif batik sembagi pada para pecinta fashion, terutama di kalangan tata busana.

Saat awal dipamerkan ke publik, batik ini kerap dipadupadankan dengan kebaya & pakaian khas Lampung seperti sulam usus dan model lainnya.

Seiring perkembangannya, batik sembagi akhirnya dipatenkan menjadi motif dasar untuk seragam resmi (baju kerja) pegawai negeri sipil (PNS) di Lampung.

Berkat eksistensi yang menanjak, batik ini pun akhirnya menempati tren pertama sebagai motif batik Lampung yang paling terkenal sekaligus paling menonjol di daerah penghasil kopi ini.

Selain nama sembagi yang populer, batik ini juga disebut dengan ‘Chintz’ atau kain bermotif bunga-bunga yang berasal dari daerah pesisir Coromandel, India (Sembagi).

Meskipun diperkenalkan ke publik oleh Aan, tetapi meruntut dari sejarah kabarnya motif batik yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Kerajaan Sriwijaya di abad ke-7.

Jadi pada masa itu, ornamen yang ada pada batik sembagi akan menujukkan kelas sosial atau kasta pemakainya.

Kenapa India? Karena pada zaman dulu, motif bunga sembagi mulai menyebar ke seluruh daerah di pulau Sumatera dan Jawa usai ramainya pedagang tekstil dari India yang berlalu lalang kemudian ditiru oleh bangsa Arab dan China.

Lalu menyebarlah ke kota Cirebon dan Lasem.

Lama-lama, batik sembagi di pulau Jawa dan Sumatera mengalami modifikasi dari segi ornamen, warna, dan penggunaan gaya garis diagonalnya.

Sembagi di Lampung sering menggunakan warna merah maroon atau cerah lainnya.

Sedangkan ragam hias atau ornamennya menggunakan buah-buahan atau bunga-bunga yang didasarkan pada kondisi pertanian wilayahnya sendiri.

Bahkan batik ini termasuk salah satu model yang mudah digambar dengan gaya vector sekali pun.

5. Batik Siger

harga batik lampung gabovira
sumber foto: Bukalapak
batik air jakarta lampung terminal berapa
sumber foto: grosirbatiksolokini.blogspot.com
batik hotel lampung
sumber foto: Bukalapak

Batik siger adalah batik tulis tertua yang diprakarsai keberadaannya oleh Ibu Laila Al-Khusna.

Beliau merupakan berasal dari Solo dan memutuskan untuk berimigrasi ke Bandar Lampung pada tahun 80’-an.

Di masa kanak-kanaknya lbu Laila, orangtuanya sudah merintis usaha batik tulis dan cap lebih dulu di Kota Sukoharjo, Jawa Tengah.

Berbekal pengetahuan dan skill yang didapatnya dari orangtua, beliau pun akhirnya bertekad menghidupkan kembali sisi historis keluarganya dengan mengusung teknik serupa akan tetapi bergaya khas Provinsi Lampung.

Ibu Laila pun memulainya dengan program LKP (Lembaga Keterampilan & Pendidikan), yang mana saat itu beliau bekerja sama secara langsung dengan para partispan dari Lampung.

Mereka yang mau berpartisipasi dan terjun ke lapangan adalah kumpulan Ibu rumah tangga, para pelajar, beberapa murid dari Sekolah Luar Biasa, dan sebagian berasal dari lapisan masyarakat lain.

Dalam pembuatannya, Ibu Laila membawakan motif siger.

Siger adalah mahkota atau crown bagi pengantin wanita asal Lampung yang berbentuk layaknya tumpeng segitiga berwarna keemasan.

Siger tersebut mempunyai cabang serta lekukan berjumlah tujuh hingga sembilan.

Benda yang sarat akan pernikahan ini bisa kita temui dengan mudah di Lampung karena memang sudah menjadi ciri khas provinsi ini.

Kini eksistensi batik siger kian melejit usai memperoleh sejumlah penghargaan bergengsi dan turut meramaikan beragam International event seperti di US, Russia, Turkey, Wilayah UEA, dan lainnya.

Wah, semoga batik asal indonesia kian jaya dan banyak dilirik oleh masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri ya.

Kalau kamu ingin membelinya, bisa mendapatkannya melalui Andanan batik lampung atau Batik Siger.

Leave a Comment