Batik adalah warisan budaya yang banyak diciptakan berupa sandang beserta pernak-perniknya dengan keunikan beragam dari berbagai daerah di Indonesia.
Meskipun pulau Sulawesi terkenal dengan kain tenunnya, batik juga berkembang pesat di sana guna mengenalkan kekayaan budayanya.
Batik Sulawesi tidak kalah menarik dengan batik-batik dari pulau Jawa.
Terdapat nilai filosofi dari banyak motif yang dimilikinya.
Telah ada kurang lebih 47 motif yang diciptakan oleh para pengrajin batik Sulawesi.
Beberapa motif yang sangat dikenal dan banyak diminati oleh masyarakat lokal, maupun pendatang berkembang di Sulawesi Selatan (Tana Toraja), Sulawesi Tengah (Palu), dan Sulawesi Utara (Minahasa, Bantenan, Pinabetengan).
Daerah-daerah terebut tentu punya ciri khas masing-masing yang begitu menonjol dalam hiasan kain budaya itu.
Daftar Isi
Motif Batik Sulawesi
Sebelum membeli batik Sulawesi, sebaiknya lah Anda mengetahui terlebih dahulu beberapa motif terbaik yang menjadi rekomendasi untuk dikoleksi.
Terlebih lagi jika Anda mengetahui filosofi dari masing-masing motif tersebut.
1. Batik Sulawesi Selatan (Toraja, Bugis, Makassar)
Batik di Sulawesi Selatan khususnya di Tana Toraja diperkirakan sudah ada sejak abad ke V sebagai media pengungkapan ide dan gagasan mereka.
Mayoritas motif yang ditampilkan memang lah diambil dari kebudayaan dan kehidupan keseharian dari masyarakat Toraja.
Warna yang sering digunakan adalah putih, hitam, merah, dan kuning.
Banyak sekali hiasan pada batik ini diadaptasi dari ukiran-ukiran Toraja yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk hiasan di kediamannya atau tempat-tempat peting.
Motif yang paling menonjol adalah kepala kerbau sebab hewan tersebut merupakan peliharaan kesayangan dan sangat dihormati.
Kerbau memiliki fiolosofi penting sebagai lambang kemakmuran.
Di antara banyaknya motif, Ne’ Limbongan adalah motif yang berbentuk menyerupai arah mata angin.
Arti darinya adalah sumber mata air yang akan selalu memberikan banyak limpahan rezeki sehingga mencetak masyarakat Toraja yang gigih dalam bekerja.
Tanpa menanggalkan ukiran-ukiran kuno yang bermakna mendalam, motif Pare Allo yang berbentuk seperti matahari yang memancarkan cahaya juga menjadi salah satu motif batik Sulawesi Selatan ini.
Ada pula motif mundudan yang berupa burung belibis. Selain itu rangkaian motif dalam satu kain batik dikombinasikan juga dengan gambar rumah adat khas Toraja.
Banyak sekali jenis pakaian yang bisa dihasilkan dengan berbahan dasar kain batik Toraja.
Memunculkan kesan unik dan elegan.
Seiring perkembangan zaman, motif yang dimunculkan juga semakin beragam dan mengimbangi mode modern seperti motif pisau Toraja yang dibalut dengan motif lain yang lebih fleksible sehingga tampak modern dan menarik.
Selain Toraja, motif yang terkenal adalah motif aksara lontara seperti pada gambar ini.
Dengan tujuan mengenalkan huruf-huruf Lontara kepada masyarakat, jadilah motif ini dengan pola zigzag agar lebih spektakuler.
Agar masyarakat senang mengenal dan belajar aksara Lontara, dijadikanlah motif ini dengan kombinasi warna yang menarik.
Dengan merogoh 175.000, Anda bisa mendapatkan motif Lontara.
Tak luput pula motif keren rumah adat Bugis tertuang dalam batik Sulawesi Selatan.
Dihias lengkap dengan suasana alam sekitarnya tidak akan membuat Anda cepat bosan.
Batik Sulawesi Tengah (Palu)
Jika di Sulawesi Selatan banyak dihasilkan batik dari Toraja, maka Palu adalah penghasil batik di Sulawesi Tengah.
Tetap menjunjung adat dan kebudayaan Sulawesi, motif yang ditampilkan berbeda dengan ciri khas tertentu dari Palu.
Biasanya gambar yang terdapat dalam hiasan batik ini mayoritas adalah burung maleo, motif bunga merayap, motif resplang, motif jendela, dan motif ukiran rumah adat Kaili atau motif bunga dan motif cengkeh.
Motif yang sangat terkenal adalah motif batik Bambo. Hiasan yang terdapat di dalamnya mengandung makna persatuan dan saling terbuka.
Terjalin rasa kekeluargaan yang erat antar warga dengan sifat terbuka satu sama lain dalam segala hal.
Yang menarik adalah burung maleo juga menjadi salah satu motif di Sulawesi Tengah.
Bentuknya yang unik, keberadaannya yang langka dan hanya ada di Sulawesi Tengah membuatnya terpilih menjadi maskot satwa di sana.
Kelebihannya, burung maleo adalah burung antipoligami.
Ia menjadi lambang kesetiaan.
Tidak hanya maleo, burung alo pun turut diabadikan dalam motif batik karena spesiesnya yang langka.
Menjadi suatu kebahagiaan tersendiri jika mengoleksinya sebagai benda pusaka yang unik dan melegenda.
2. Batik Sulawesi Utara (Bantenan, Pinabetengan, dan Minahasa)
Menjadi daya tarik tersendiri dari batik Sulawesi utara sebab motifnya yang sarat makna bahkan memberikan cerita rakyat melalui karya seni tersebut.
Kisah-kisah tentang Sulawesi dituangkan dalam selembar kain dengan begitu apik sehingga disebutlah batik ini motif bercerita.
Batik-batik yang terkenal dari Sulawesi Utara adalah bantenan, pinabetangan, dan minahasa.
Gambar-gambarnya tentu tidak jauh-jauh dari kondisi sosial masyarakat.
Bisa berupa tarian adat, kebiasaan dalam acara sacral, atau berupa benda-benda penting bagi masyarakat di sana.
Tidak jarang pula menceritakan keindahan alam yang dimiliki pulau Sulawesi.
Kekayaan fauna dan flora juga mempercantik hasil karya seni batik mereka.
Salah satu fauna yang diaplikasikan adalah burung hantu pada batik Manado.
Polanya garis lurus vertikal yang menghadirkan nuansa eksotik.
Gambar binatang lainnya juga ada pada batik bantenan yang berupa ikan.
Supaya lebih bervariasi, selain ikan juga ada unsur tanaman cengkeh yang dihadirkan.
Kemudian mengenai unsur flora, selain cengkeh yang banyak dihadirkan, ada pula dedauanan seperti pada gambbar.
Ini adalah daun gedi yang mengandung filosofi persatuan dalam perbedaan.
Ia adalah lambang persahabatan masyarakat Sulawesi Utara.
Model Batik Sulawesi
Dari berbagai motif batik Sulawesi yang bernilai seni, banyak sekali model pakaian yang bisa Anda buat dengan kain batik tersebut.
Menggunakan batik tidak melulu untuk acara formal, acara semi formal bahkan untuk sekadar bersantai pun batik bisa dikenakan.
Hal tersebut tentu dibarengi dengan kemampuan Anda membuat model pakaian serta melakukan mix and match yang sesuai agar tampil kece.
Jika bosan dengan gaya berbatik yang itu-itu saja, ini dia inspirasi batik Sulawesi yang bisa Anda coba.
1. Sleeveless Dress berbalut Long Coat yang senada
Siapa bilang mengenakan dress dengan motif yang ramai itu norak?
Ketika Anda cerdas memadukannya dengan aksesoris dan outer yang sesuai justru akan menjadikan penampilan Anda menawan.
Seperti pada model ini, gunakan aksesoris seperti bracelet unik bertema sama.
Gunakan pula heels hitam berukuran 10-12 cm sebagai penetral dari motif dress Anda yang ramai.
2. Kombinasi batik di Acara semi Formal
Tampil outstanding di acara semi formal tanpa busana yang berlebihan bisa dilakukan dengan memadukan batik Sulawesi Selatan seperti model ini.
Blus panjang bergaya merak dengan bawahan model kulot membuat pembawaan Anda menjadi santai namun tetap elegan.
3. Blus Batik dengan Belahan di Lengan
Batik khas Palu berwarna oranye memberi kesan ceria. Terlebih jika dibuat menjadi model baju seperti ini.
Cocok dikenakan dengan peplum skirt hitam agar mengimbangi bentuk atasan yang lebar di bagian bawah.
4. Motif Salaqbi’ untuk Kemeja Ngantor
Anda pekerja katoran? Pegawai Negeri Sipil? Sebagaimana batik dari daerah lain, batik Sulawesi sangat cocok untuk agenda formal apalagi menjadi seragam kantor. Eits, tapi tetap selektif memilih outfit lainnya ya agar tetap bisa tampil stunning di kantor.
Ketika ada acara festival semacam karnaval atau pentas seni budaya, memilih batik dari Sulawesi untuk penampilan anak Anda sungguh adalah pilihan tepat.
Pasalnya motif batik Sulawesi membuat pemakainya anggun nan tegas.
5. Blazer Trendy Motif Pa’ Manu’ Londong
Bagi Anda para lelaki yang penganut fashion, batik khas Toraja yang khas bergambar ayam ini sebagai contoh batik Sulawesi cocok juga dijadikan blazer.
Tetap tampil stylish dan bangga dengan budaya Indonesia. Harganya 700.000 jika Anda hendak membelinya.
6. Long Vest Motif Toraja
Motif Pa’ Manu’ Londong tampak girly dipakai dengan model long vest.
Harganya lebih mahal dari blazer pria. Di online shop kurang lebih seharga 800.000.
Pasangkanlah dengan rok span selutut atau bisa juga dress polos berwarna senada.
7. Dress Batik Gaya Off-Shoulder
Bagi Anda yang ingin tampak memiliki bahu bidang, kenakanlah style off-shoulder.
Semakin bagus lagi jika Anda berbadan gemuk.
Sediakan budget 500.000 untuk memiliki gaun batik cantik ini.
8. Sexy Batik Outfit
Beruntunglah Anda yang bertubuh langsing.
Model outfit ini cocok untuk Anda gunakan di acara pesta atau semi formal lainnya.
9. Batik Sulawesi for Wedding Party
Acara penting sekelas pesta pernikahan akan berbeda nilainya jika didukung dengan gaun pengantin bernuansa batik.
Pada gaun model ini, batik asal Sulawesi menjadi daya tarik utama yang menghiasi pakaian pengantin, baik laki-laki atau pengantin wanita.
Butuh budget paling sedikitnya 5.000.000 untuk membuat gaun Anda istimewa.
10. Rok Batik Kelelawar Nuansa Navy
Dengan atasan blus tak berlengan, rok bercorak batik ini melengangkan jalan Anda.
Modelnya yang lebar memberikan kenyamananan saat beraktifitas.
Topi dan syal batik menyempurnakan penampilan kece Anda.
Harga rok semacam ini di atas 300.000.
11. Style Rok Batik Rempel atasan Rompi
Model yang satu ini terbilang sederhana namun tetap meninggalkan kesan fashionable.
Rok rempel dengan corak burung khas Sulawesi Tengah berpadu serasi dengan atasan tanpa lengan berupa kemben dan outer rompi.
12. Batik Bomba untuk Acara Wisuda
Mix and match batik bomba dengan kebaya kekinian mendukung penampilan Anda di acara seremonial special seperti wisuda.
Perpaduan warna kuning cerah dengan hijau toska menciptakan nuansa keceriaan dan menjadikan penampilan Anda eye-catching.
Berbagai model dari kain batik Sulawesi bisa menghadirkan nuansa mewah, tegas, santai, maupun gagah bergantung pada perpaduan kostum yang dipilih.
Semoga filosofi dan model batik ini menginspirasi penampilan spesial Anda.
Lulusan dari sekolah mode di bilangan Jakarta. Sedang berproses agar bisa jadi desainer. Senang berbagi lewat blog pribadi. Cuma punya 1 facebook yaitu Farah Nisa.