Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, kuliner, keberagaman, dan adat istiadatnya.
Tak hanya itu, bumi pertiwi ini pun dikenal sebagai negara dengan pemilik sentra batik terbanyak di berbagai pulau, khususnya Kepulauan Jawa.
Batik yang diisi oleh beranekaragam motif, ornamen, serta isen-isen, maupun pinggiran ternyata mampu menarik minat dunia.
Salah satunya adalah Batik Lasem yang juga diakui dan dimasukkan ke dalam warisan budaya oleh UNESCO, tepat pada tahun 2009 (sudah sepuluh tahun yang lalu).
Batik ini juga menarik perhatian Internasional karena lukisannya yang dikenal rumit, hidup, serta dibubuhkan warna yang lebih cerah.
Puncaknya, masyarakat Lasem pun turut mengekspor hasil karyanya ke berbagai negara di Asia hingga Eropa.
Bahkan kini, kita dengan mudah mencari hand draw batik lasem di berbagai situs asing.
Berbagai Motif Batik Lasem
1. Batik Lasem Ornamen Feniks
Keberadaan batik tulis laseman sudah ada sejak abad ke-13 dan dikenal sebagai salah satu ragam budaya dengan tingkat kerumitan cukup sulit atau tinggi.
Ornamen yang digunakan pun beragam macam, termasuk burung phoenix (dibaca: feniks) yang dimaknai sebagai simbol berputarnya poros kehidupan manusia dari lahir-mati-dihidupkan kembali.
2. Batik Lasem Biru
Warna yang digunakan pun juga lumayan unik dan memasukkan unsur terang atau cerah akibat masuknya budaya Cina.
Biru dianggap sebagai warna lembut tetapi tegas dalam waktu bersamaan, yang secara tidak langsung sangat lekat dengan kehidupan manusia di bumi.
3. Batik Lasem Hijau
Secara garis besar, batik lasem adalah batik yang terkenal dari kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Bahkan pada gambar di atas kita bisa melihat, bagaimana desain tulis tersebut diciptakan agar mampu tersinkronisasi dengan warna hijau lumut muda.
4. Batik Tulis Lasem Lombokan
Batik tulis lasem lombokan adalah salah satu hasil tulis yang menggunakan ornamen teratai dengan memberikan sentuhan warna khas ‘gethih pitik’ atau ‘darah ayam’.
Warnanya yang tampak hidup, membuat harga batik ini lumayan mahal di antara jenis lainnya.
5. Batik Lasem Bledak Sekar Burung Hong Merah Hitam
Saking kentalnya pengaruh budaya China, burung hong (fenghuang) atau phoenix kerap dijadikan ornamen utama karena dianggap sebagai hewan mitologi yang mengisyaratkan keabadian.
Hal ini terjadi usai pasukan Cheng Ho menyatu dengan budaya masyarakat serta kerajaan Majapahit.
6. Batik Tulis Lasem Vintage
Tema vintage pun juga dikembangkan oleh sang maestro, Sigit Witjaksono dalam melukis batik asal Jawa Tengah tersebut.
Gaya vintage berusaha membawa kembali bahan-bahan lukis batik yang sifatnya kuno dan berasal dari alam pada masanya.
7. Batik Lasem Dwi Warna
Kain batik lasem pada umumnya dipenuhi oleh corak, pola, dan motif yang bebas dan sifanya non-geometris.
Kecuali jika dikombinasikan.
Seperti dua warna hijau pada nomor tujuh ini, lebih dominan watu kricak, ukel-ukel, serta ornamen flora.
8. Lasem Gunung Ringgit Bunga Ungu
Walaupun dikenal dengan seni lukisnya yang rapi dan indah dalam balutan gradasi warna, tetapi pada tahun ’70-an, batik ini sempat tak diminati atau dengan kata lain mengalami penurunan minat.
Hal ini terjadi akibat ekspor massif ke luar negeri dan kurangnya memperhatikan kondisi dalam negeri kala itu.
Namun, sejak motif gunung ringgit diperkenalkan, warisan dunia ini pun kian tenar.
9. Batik Tulis Lasem Kuning Sekarjagad
Selain burung merak, ada motif lain yang melambangkan keindahan dan kecantikan yakni motif sekarjagad.
‘Kar’ artinya peta, ‘jagad’ berarti semesta atau dunia’, sehingga diharapkan batik ini mampu menyampaikan pesan akan keberagaman dan masyarakat yang plural.
10. Batik Lasem Tiga Negeri Sekar Parang
Nama tiga negeri adalah ciri khas sekaligus lambang kehidupan yang harmonis masyarakat Lasem.
Tiga negeri yang dimaksud adalah proses pewarnaannya yang meliputi biru khas Pekalongan, sogan lekat dengan Solo, dan ayam merupakan ikon Lasem.
11. Batik Lasem Lawasan Motif Gringsing
Tahukah kamu? Istilah ‘Gringsing’ merupakan bagian dari motif batik tertua di pulau Jawa.
Hal ini berkaitan erat dengan sejarah tempo dulu, yang mana Raden Wijaya selalu memberikan jarik motif gringsing pada para prajurit dan bawahannya saat memasuki medan perang.
12. Batik Tulis Sekar Jagad Prima
Sekar jagad prima juga dikenal sebagai motif asli, kental, dan khas Indonesia.
Sekar merujuk pada bunga, sementara jagad artinya bumi yang dipijak, sehingga bisa disimpulkan bahwa batik ini menjadi simbol keindahan & keanekaragaman budaya dari pelbagai negara.
13. Batik lasem Sekar Srikandi
Dalam sejarah perwayangan wiracarita, Srikandi dikisahkan sebagai sosok yang pandai dalam berperang.
Ia merupakan simbol kekuatan dan perjuangan seorang wanita hingga akhir hayatnya.
14. Batik Lasem Merah
Merahnya batik lasem berbeda dengan warna merah batik lainnya, bahkan modern sekali pun.
Sebab warna merah ‘getih pithik’ menggunakan bahan dasar khas yang hanya bisa didapatkan dan ditemukan di Lasem.
Tak heran, batik ini sangat mahal dan mengandung nilai artistik yang cukup tinggi.
15. Batik Lasem Siang Malam Hijau Pink
Batik siang malam juga tak kalah populernya dari jenis yang lain karena dinilai sebagai salah satu ragam yang cantik.
Nah, seperti gambar kain di atas yang menggunakan motif flora.
16. Batik Tulis Lasem motif Sekar Jagad Hitam Krem Orange
Motif klasik yang selalu diterapkan dalam batik ini adalah sekar jagad dengan aneka warna.
Dasaran warna pun juga turut memberikan nilai tambah pada filosofi yang terkandung pada ornamen utamanya.
Berbeda dengan jenis batik dari Solo atau Jogja yang diiringi dengan garis geometris, pada lasem hasilnya lebih bebas.
17. Batik Lasem Sekar Puspa
Sekar puspa masih satu dengan ragam sekar langit, jagad, kencana, dan lainnya.
Puspa sendiri berarti kumpulan atau sekawanan bunga yang tampil indah dan membuat orang terkesima bahkan terpesona.
18. Batik Lasem Sekar Jagad Primis
Batik motif sekar jagad bahan katun primis termasuk kategori hasil kerajinan yang dinilai halus serta bagus jika hendak dibeli.
Kita bisa melihat bagaimana motif lasemannya sangat rapi dengan membentuk sebuah pola khas.
19. Batik Lasem Ungu
Warna ungu disimbolkan sebagai unsur yang tangguh, kuat, tegar, dan elegan, terutama jika menyangkut perihal wanita.
Kedati begitu, sisi lain ungu bisa dikatakan lumayan misterius dan mengandung sisi spiritualisme yang sulit kita bayangkan.
20. Batik Tulis Lasem Motif Naga Kuning
Batik Tulis Lasem yang juga terkenal adalah diisi ornamen floral atau buketan serta berbentuk motif naga dengan tata warna tertentu.
Liong (naga) dalam kultur China dianggap sebagai hewan berkekuatan besar, sementara karakter kuning erat kaitannya dengan kemakmuran alam atau sebuah negeri.
21. Batik Tulis Lasem Jawaran Hijau Hitam
Mengapa batik ini terkesan lebih menonjolkan warna-warninya? Sebab, ciri khas dari motif Laseman adalah menggunakan nama tata warna sebagai jenis batiknya sendiri.
Berbeda dengan batik Solo, Pekalongan, maupun Jogja yang bertumpu pada pola, motif, dan pinggirannya sebagai pemberian nama.
22. Batik Tulis Matahari Lokcan Lasem
Yang paling menarik dari batik ini, kita bisa melihat bagaimana ornamennya saling sambung dan dilengkapi oleh pecahan seperti cecek yang tersebar merata pada warna dasarannya.
Hal ini masih ada kaitannya dengan zaman pemerintahan Gubernur Daendles yang saat itu memerintah rakyat Indonesia untuk membangun jalan Anyer hingga Panarukan.
23. Lasem Tiongkok Kecil
Kisah berkembang dan mendunianya batik tulis Lasem juga berkat usaha yang diawali oleh Na Li Ni.
Yakni istri seorang anggota ekspedisi Laksamana Cheng Ho yang juga saat itu memperkenalkan serta mengajarkan cara dan teknik membatik, hingga jadilah jenis batik tulis Lasem Tingkok seperti di atas.
24. Batik Tulis Lasem Motif Kawung Klasikan Tiga Negeri
Terkadang, mencampurkan batik-batik lokal juga dilakukan oleh para pembatik Nusantara.
Seperti misalnya mengkombinasikan motif kawung dan batik peranakan, tiga negeri yang diambil dari sebutan tiga daerah di Jawa Tengah; Solo, Lasem, Pekalongan.
Konon menurut sejarah, ketiga daerah ini memiliki sumber air yang memberikan pengaruh pada hasil cipta warna pada kain batik.
25. Batik Tulis Lasem Merah Muda Latohan
Latohan atau tumbuhan ganggang (berbentuk layaknya ukel-ukel) atau batang yang meliuk-liuk merupakan sumber makanan khas masyarakat Lasem sejak dulu.
Ditambah oleh watu pecahan (pecahan batu) yang menggambarkan penderitaan bangsa Indonesia tempo dulu saat Daendels berkuasa.
26. Batik Tulis Lasem Gunung Ringgit
Gunung ringgit juga sangat terkenal di antara batik tulis lasem lainnya, karena alkulturasi budaya China sangat kental di dalamnya.
Motif ini diciptakan untuk memberikan nilai-nilai sarkastik pada mereka orang kaya yang memiliki harta bertumpuk-tumpuk.
27. Batik Lasem Ornamen Kupu-Kupu
Pada motif Lasem, hewan bersayap ini disimbolkan sebagai pengharapan, doa, dan kasih atas terciptanya semesta.
Sementara jika berbicara mengenai kupu-kupu dalam budaya Tionghoa, maka bisa dianggap sebagai representasi atau wujud cinta kasih antara suami dan istri yang akan kekal abadi.
28. Batik Lasem oleh Sigit Witjaksono
Jika kamu tertarik dan ingin mengoleksi atau memakai kain jarik dari motif Lasem, cobalah untuk membeli dengan percampuran tata warna seperti ini.
Sebab, bisa kamu padankan dengan warna polos lainnya yang netral.
29. Motif Tiga Negeri Warna Sogan
Karena kandungan mineral air di Jogja, Solo, dan Rembang berbeda maka dalam menghasilkan batik warna gelap juga akan berbeda.
Selain itu, kamu bisa melihat ada beberapa ornamen di sini antara lain burung bangau, kerang, dan keong laut disertai kombinasi parang.
30. Batik Tulis Lasem Primis Tiga Warna
Tiga warna seperti ini juga mirip dengan motif seruni yang menggunakan triwarna berbeda.
Kamu bisa membeli berbagai motif teratai atau lokcan di batik lasem Sriti atau tempat lain yang disukai.
Semoga, selain menambah kecintaan kita pada batik juga mampu menarik minatmu akan pentingnya melestarikan warisan nusantara ini ya.
Lulusan dari sekolah mode di bilangan Jakarta. Sedang berproses agar bisa jadi desainer. Senang berbagi lewat blog pribadi. Cuma punya 1 facebook yaitu Farah Nisa.